Pengembangan Aplikasi Kecerdasan Artifisial dengan App Inventor

 



Tahukah kalian saat ini teknologi kecerdasan artifisial telah banyak dimplementasikan pada kehidupan kita sehari-hari. Kalian mungkin pernah mendengar Google Assistant, Apple Siri, Amazon Alexia yang merupakan aplikasi asisten pribadi yang dapat melakukan pekerjaan tertentu dengan perintah menggunakan suara. Saat ini banyak perusahaan di Indonesia yang menggunakan chatbot untuk berinteraksi dengan konsumen secara otomatis, atau ketika kalian menggunakan Youtube maka akan muncul video rekomendasi yang sesuai dengan kesukaan kalian.

 

Nama-nama produk diatas adalah contoh-contoh produk hasil dari kecerdasan artifisial, dan masih banyak contoh lain yang digunakan di industri dalam bentuk robot otomasi industri, robot penjelajah ruang angkasa, dll.

 

Kecerdasan Artifisial

Kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligence (AI) adalah kecerdasan yang dimiliki oleh sistem atau mesin atau komputer. AI mampu untuk melakukan tugas yang umumnya terkait dengan kemampuan makhluk cerdas. Istilah ini sering diterapkan pada proyek pengembangan sistem yang memiliki sifat intelektualitas manusia, seperti kemampuan untuk menalar, menemukan makna, melakukan generalisasi, atau belajar dari pengalaman masa lalu. Sejak perkembangan komputer digital pada tahun 1940-an, AI telah banyak diimplementasikan untuk melakukan tugas yang kompleks seperti, misalnya, menemukan bukti untuk teorema matematika atau bermain catur dengan sangat mahir.

 

Namun, meskipun kemajuan terus-menerus dalam kecepatan pemrosesan komputer dan kapasitas memori, belum ada program yang dapat menandingi fleksibilitas manusia

dalam domain yang lebih luas atau dalam tugas-tugas yang membutuhkan banyak pengetahuan sehari-hari. Di sisi lain, beberapa program telah mencapai tingkat kinerja yang sangat impresif yang dapat menggantikan para ahli dan profesional manusia dalam melakukan tugas-tugas tertentu tertentu, seperti diagnosis medis, mesin pencari komputer, dan pengenalan suara atau tulisan tangan. Kecerdasan Artifisial kemudian berkembang dengan memunculkan berbagai subbidang yaitu:

Machine Learning: Machine Learning adalah mesin pembelajar yang mampu melakukan pembuatan model analitik secara otomatis. Mesin ini menggunakan beberapa metode berbasis statistik, jaringan saraf, fisika, dll untuk menemukan insight (wawasan) tersembunyi dari data tanpa diprogram secara eksplisit. Mesin ini mampu mengambil kesimpulan secara otomatis

Deep Learning: Deep Learning adalah mesin pembelajar dengan pembelajaran mendalam menggunakan jaringan syaraf tiruan dengan ukuran dan lapisan unit pemrosesan yang besar. Deep Learning memanfaatkan kemajuan dalam kemampuan komputasi dari perangkat komputer yang semakin cepat dan algoritma training (pelatihan) yang terus meningkat kinerjanya untuk mengenali pola kompleks dalam data besar. Aplikasi umum Deep Learning yang banyak digunakan adalah pengenalan gambar dan suara. Pada beberapa literatur disebutkan bahwa Deep Learning adalah subset dari Machine Learning, dan Machine Learning adalah subset dari Kecerdasan Artifisial.

 

Machine Learning adalah bagian dari bidang ilmu kecerdasan artifisial yang mempelajari cara membuat mesin atau sistem yang memiliki kecerdasan dan menyerupai manusia yang mampu belajar dan memecahkan masalah. Beberapa contoh dari machine learning adalah search engine pada peramban, (contoh: Google, Bing), sosial mediayang memilikikemampuan memberi saran kepada pengguna yang biasa disebut recommendation system (contoh: Youtube, Netflix, E-Commerce), mobil otonom (contoh : Tesla), game pengembalian keputusan otomatis (contoh : strategic game)

Post a Comment

0 Comments